Hai sobat blogger, mudah-mudah-an kita semua selalu diberikan kesehatan dan keselamatan oleh Tuhan YME.
Itulah harta paling penting dalam kehidupan yang diberikan sang pencipta semesta alam.
ngomong-ngomong soal "pemberian", begitu besar dan banyak sekali pemberian yang telah Tuhan kasih ke kita, lalu apa yang telah kita berikan untuk sang pencipta sebagai timbal balik?
Yah,,memang Tuhan tidak pernah meminta kita untuk mengembalikan apapun yang telah Dia berikan, namun sebagai mahluk beriman dan bermoral hendaklah dalam diri kita selalu mengenal arti "tau malu", jangan sampai menjadi mahluk yang membalas susu dengan air tuba.
Sebetulnya banyak sekali kejadian demi kejadian yang saya lihat disekitar atau bahkan pengalaman pribadi yang justru setelah tersadar sangat malu telah melakukan hal-hal yang "ga penting buanget!" dan bahkan memalukan kalo kelakuan saya masih seperti itu dihadapan sang pencipta.
Emang apaan sih??
Pernahkan kita melihat komentar-komentar seseorang yang ga jelas dibeberapa media sosial atau media informasi dan media video seperti youtube, bahkan komentar-komentarnya itu kadang berbau SARA, provokator, komentar sok suci, komentar sotoy lainnya.
Jujur, saya sendiri pernah berkomentar pedes di youtube karena gatel ga tahan sama komentar-komentar miring pada video itu yang menurut saya pribadi sangat merugikan kesatuan dan kesatuan negara ini (bukan sok patriotik), pasalnya saya termasuk turunan pejuang kemerdekaan (*kakek dan adik-adik kakek itu pejuang kemerdekaan), asli nyesek banget ngeliat manusia-manusia yang komentarnya itu bisa menjadi perpecahan.
Mereka ga mikir para pejuang jaman dulu berkorban nyawa bahkan keluarga, contohnya adik kakek yang tewas tertembak saat bertugas patroli pada masa itu.
Mau hidup tenang kayaknya sulit banget kadang terbawa emosi melihat komentar gajebo, terlebih latar belakang leluhur saya adalah pejuang kemerdekaan.
Tapi beberapa bulan lalu saya kebetulan tidak terasa telah merenung, ngapain sih saya harus perlu kepo ikut-ikutan berkomentar (walaupun secara ego saya punya pembelaan atas tindakan saya tersebut), toh yang terpenting diri kita dihadapan sang pencipta.
Coba bayangin tiap hari kita diberi kesehatan, diberi nafas, diberi keselamatan dan lain-lain berkah yang GRATIS, tapi kok kenapa saya malah membuang-buang waktu untuk komentarin orang-orang yang memang tidak penting banget untuk dihiraukan.
Asli malu,,,saya merasa malu banget sama Tuhan!
sampai-sampai mau doa ada perasaan malu banget, tapi saya coba paksakan untuk berdoa dan curhat sama Tuhan, saya ceritakan kebodohan saya, semua saya ceritakan walau pun Tuhan pasti tau apa yang telah saya perbuat, termasuk kebodohan yang telah saya lakukan.
Tapi lumayan hasilnya saya menjadi lebih lega, setidaknya ganjalan di hati berkurang, akhirnya setiap hari saya berdoa pasti sempatkan untuk curhat sama Tuhan, saya ungkapkan semua kejadian yang telah saya lakukan hari itu, jika dirasa melakukan kesalahan saya minta ampunan dan jika menerima kebaikan saya ucapkan terimakasih, dan semoga sang pencipta tidak bosan memberikan petunjuk dan jalan yang lurus dan terang kepada saya yang berdosa ini.
Lebih baik melihat kiri dan kanan apa yang perlu dilakukan agar orang disekitar dapat terbantu daripada komentarin video atau membalas komentar-komentar orang yang ga penting, sungguh tidak berguna.
Kita diberi hidup tapi justru mengisi kehidupan dengan hal-hal yang tidak berguna.
Mungkin Tuhan akan memaafkan tapi setidaknya diri kita semakin hina jika melakukan hal-hal tak berguna tersebut. Memang gatel dan asli gatel, tapi sudahlah, biarkan saja, kita kembalikan pada hukum alam semesta "siapa yang menabur dialah yang akan menuai", lebih baik gunakan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat, karena sebaik baiknya manusia adalah orang yang paling berguna dan bermanfaat untuk orang lain....
Post a Comment